Jumat, 12 Agustus 2016

(Giveaway) Our Destiny by Aya NH



Judul: Our Destiny
Penulis: Aya NH
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 192 halaman
Terbitan: Juli 2016

Hari Afra berubah warna-warni setelah Radit hadir dalam hidupnya dan menjadi pacarnya. Kehidupan rumah yang selalu membuatnya sedih karena Nenek begitu membencinya tak lagi terasa begitu berat.

Afra kira ini awal menuju keadaan yang lebih baik.

Tapi, kenyataan berkata lain. Radit memutuskannya, Nenek menuduhnya sebagai penyebab adiknya celaka, dan ia tak sengaja mengungkap rahasia kelam yang bertahun-tahun disimpan keluarganya.

Kemudian Ihsan—mantan pacar yang dulu mencampakkannya—tiba-tiba kembali mengisi harinya.

Ujian kelulusan semakin dekat, Radit punya pacar baru, dan Nenek tetap mengecapnya sebagai “anak pembawa sial”. Ke manakah takdir akan membawa Afra? Kebahagiaan atau tangis kehilangan?


Review  dari  di blog Biondy Alfian

Oke, karena blurb-nya sudah cukup lengkap dan mewakili isi cerita, kamu bisa langsung bacablurb-nya saja kalau penasaran isi novel ini seperti apa.

"Our Destiny" ini pada dasarnya adalah sebuah novel remaja yang ringan dan tidak terlalu neko-neko. Tokoh, plot, dan jalan ceritanya relatif sederhana dan mudah dicerna. Ukuran huruf dan jarak spasi yang besar juga membuat novel ini enak untuk mata.

Ada dua fokus besar di novel ini. Pertama tentang nenek Afra yang selalu menganggap cucunya itu sebagai anak pembawa sial. Yang kedua, ada masalah percintaan Afra. 


Masalah percintaan Afra ini lebih sukses eksekusinya dibandingkan masalah pertama. Afra yang berada di antara kebimbangan tentang Radit dan Ihsan tersampaikan dengan cukup baik. Berbagai masalah pada hubungan percintaan Afra juga diolah dengan baik, walau memang ada rasa terburu-buru saat masalah-masalahnya mulai dilemparkan. Entah ini karena masalah batasan halaman, atau karena memang ingin menyederhanakan cerita.


"[...]. Pacaran itu normal di umurmu, Ibu mengerti. Yang Ibu mau jangan sampai pacaran ini mengganggu fokus kamu. Inget, yang paling penting adalah sekolah. Ibu baru akan marah kalau prestasi kamu turun. Mengerti?" (hal. 23)

Oh, iya. Satu poin tambahan juga saya berikan untuk akhir ceritanya. Ada sedikit kejutan soalnya.

Permasalahan Afra dengan neneknya terasa kurang digali. Tokoh nenek sifatnya sangat satu dimensi di sini. Dia hanya ada sebagai tokoh yang membenci Afra. Tidak lebih. Cara menyampaikan kebenciannya juga kurang kreatif. Setiap kali Afra muncul di harapannya, dia pasti akan marah-marah. Kalau Afra ingin menyentuhnya, dia pasti langsung menepis cucunya itu. Sikap ini lalu ditambah dengan kalimat pamungkas, "Dasar kamu anak pembawa sial!" Lama-kelamaan hal ini menjadi repetitif dan terlihat dibuat-buat.


Danish berhenti menangis. "Nenek kenapa marahin Kak Afra? Kak Afra nggak salah."

"Karena dia anak pembawa sial." (hal. 86-87)

Dan imo, latar belakang masalah di antara Afra dan neneknya ini kurang kuat.

Secara keseluruhan, "Our Destiny" adalah novel ringan yang cocok dibaca oleh remaja. Nuansa dan gaya berceritanya pas dengan dunia remaja.


"[...]. Aku akan punya dunia baru, beradaptasi, belajar hidup sendiri, belajar menjadi orang dewasa. [...]. (hal. 136)


Ada Giveawaynya lho manteman! 
semua ikutan yuk meramaikannya . mau tau syarat ikutan?? Langsung cus aja di sini  DL 14 agustus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar