Mungkin
kau tak kan pernah tau
Betapa
mudahnya kau tuk dikagumi
Mungkin
kau tak kan pernah sadar
Betapa
mudahnya kau tuk di cintai
Akulah
orang yang akan selalu memujamu
Akulah
orang yang akan selalu mengintaimu
Menikmati
indahmu dari sisi gelapku
(Pemuja
Rahasia-Sheila on 7)
Hai…KiBuk Julukan yang kubuat
untukmu. Hanya aku dan seorang sahabatku yang tau artinya. Tapi melalui surat
ini akan kuberitahu semuanya. Kibuk itu berarti Lelaki Buku, kuciptakan nama
itu ketika aku tak tau harus menyebut kamu apa saat ingin meluapkan cerita
pertemuan kita kepada sahabatku.
Apa kamu masih ingat awal kita
berjumpa? Ah..rasanya pasti itu bukan suatu yang berkesan bagimu, menjumpai
seorang perempuan yang mengusik kekhusyukan membacamu. Tapi bagiku hari itu
akan menjadi momen yang sangat special,
se spesialnya kerut dahi mu ketika awal kita bertemu.
Baiklah..aku ingatkan sejenak, masih
ku ingat keseriusanmu mebaca buku yang aku tak tau jenis buku apa itu dan bagaimana raut wajahmu yang bimbang ketika
aku minta bantuan untuk membongkar box sepeda motorku (yg awalnya mungkin kamu
mengira aku maling) karena kuncinya ketinggalan dalam box itu. Bukan sengaja
memintamu menjadi pahlawanku tapi pagi itu hanya kamu yang terlihat ada disekitar
parkiran perpustakaan. Setelah nego yang panjang (walaupun kmu hanya berucap,
“oo” “yakin” “yaah” dkk) akhirnya kamu percaya dan membantuku. Sambil
memperhatikan tanganmu berkerja tanpa mengeluarkan suara membuat mata ini
berpindah memperhatikan wajahmu yang mungkin standar saja tapi bagiku menjadi bekharisma, aku
memperhatikan raut wajahmu berubah ketika nyatanya tak mudah melakukannya dan
akhirnya senyum sipul itu muncul ketika berhasil mengeluarkan kuncinya, tanpa
ekspresi kamu memberikan kuncinya padaku, rasanya ucapan terimakasihku belum
tuntas, kamu sudah berbalik dan melanjutkan membaca buku dikursi panjang itu.
Bagimu mungkin itu hal biasa tapi ternyata
bayangan wajahmu melekat sampai hari itu aku memejamkan mata, ketika ku
bercerita dengan sahabatku bayanganmu semakin nyata dan rasanya ada penasaran
yang menggelitik hati ini tuk mengenalmu lebih dekat lagi. Esok dan
esok-esoknya ku sengaja lewat parkiran itu dan mencari lewat sudut mataku akan
keberadaanmu. Memang tidak setiap hari aku bisa memperhatikan raut serius itu
ketika membaca buku, namu sampai aku hafal hari apa saja kamu berada di sana,
tepatnya 3 hari dalam sepekan dengan setiap pekan berikutnya kamu sudah
memegang buku yang berbeda.
“dalam waktu sekejap aku berubah
seperti agen FBI yang mengintaimu dalam diam”
KiBuk, aku menggambarkanmu itu
sebagai sosok yang misterius, lelaki yang jarang ditemui lebih asik bergelut
dengan buku daripada bercengkrama dengan sesama. Kau juga bagaikan senja bagiku
yang hanya bersifat sementara, tidak setiap harinya bisa ku pandang, terkadang
juga seperti hujan yang turun tiba-tiba ketika bukan diharinya kau muncul
disana.
Sahabatku pernah bertanya, apa aku
tak lelah hanya lewat dihadapanmu saja tanpa mengucapkan sepatah kata. Aku mengeleng
cepat.
“terkadang mengagumi seseorang itu
perlu keteguhan hati sampai dia mengerti sedang diawasi”
Aku berharap itu tak makan waktu
lama, sampai engkau sadar ada perempuan yang tak memiliki keberanian sedang
menaruh harapan paadamu hanya untuk saling bertukar nama. Kutunggu ya KiBuk.
Your
Secret Admirer