Seingat aku, iklan Kesempurnaan Cinta
ini udah wara-wiri di tv Ramadhan Juni kemarin. Tapi yang namanya sinetron di
tv swasta tak pernah membuat aku tertarik. Teringat sinetron terakhir yang aku
ikuti judulnya “Siapa Takut Jatuh Cinta” yang pemainnya 4 cowok dan 1 cewek -leony-
kalau gak salah pada waktu itu, kenapa tertarik? karena dulunya penggemar F4
jadi setelah diadaptasi ke sinetron Indonesia jadi ngikuti juga.
Setelah itu tidak pernah lagi
mengikuti sinetron-sinetron televisi swasta Indonesia tercinta. Kenapa? karena
jalan ceritanya seperti mengada-ngada dan berlebihan serta tak patut untuk
ditiru dan digugu. Sinetron Indonesia sering berceritakan si kejam yang kaya
raya dan si super duper baik yang sederhana malah sering terlibat hutang
piutang, jadi ceritanya dimana anak cowok dari keluarga kaya raya jatuh cinta
dengan anak cewek dari keluarga biasa saja dan timbullah konflik penyiksaan
mamak dan calon mantu yang kejam terhadap tokoh utama. Atau aksi kekerasan yang
dicontohkan anak sekolahan, bully terhadap siswa yang lemah, menindas dan
bersaing untuk mendapatkan cowok keran di sekolah (sangat heran, disekolah
seharusnya belajar tapi ini malah sibuk bergaya dan bertengkar). Atau tentang hal
yang mustahil sekalipun, orang terbang, kekuatan ajaib yang propertinya sangat-sangat
tidak mendukung. Atau tentang bayi yang tertukar dan akan berjumpa ketika
beranjak dewasa. Atau cara pengambilan gambar yang rada-rada menggulur waktu
serta backsound yang adegan biasa aja tapi terdengar seperti kriminal.
Ahhh..benar-benar buat pusing kepala,
sehingga anak-anak sekarang malah mengikuti apa yang tak layak ditiru, menonton
apa yang seharusnya belum waktunya mereka tonton.
Jadi, dimulai sekitar sebulan yang
lalu karena sakit dan istirahat total di rumah, tak bisa kemana-mana membuat bosan
dan memilih mengikuti siaran tv. Ketika tak ada pilihan lain biasanyanya tv
tetap menyala agar tak terasa sepi dengan stasiun Net Tv. Sore itu dengan tidak
minatnya Aku mengikuti alur cerita “Kesempurnaan Cinta”, awalnya biasa saja. Keesokkan
harinya juga tetap chanel tv tidak berubah dari sinetron yang dibintangi Dimas
Seto sebagai aktor utamanya itu.
Setelah seminggu penuh mengikutinya,
Aku jadi memiliki pandangan yang berbeda akan cerita yang diangkat dalam
sinetron ini. Tak ada kekerasan, tak ada pembullyan, tak ada adengan-adengan
penyiksaan dan backsound yang tak sesuai dengan jalan ceritanya. Dan setelah sembuh
dan beraktivitas seperti biasa, setidaknya dalam seminggu ada saja kesempatan
untuk menonton kelanjutan cerita Jasmine dan Rafa ini.
Eh, ternyata tadi sore itu episode
terakhir tayangnya..jadi rada nyesal kenapa gak ikuti sinetron ini dari bulan
Ramadhan lalu ya. Hahaha… Ada beberapa hal positif yang juga membuat “Kesempurnaan
Cinta” ini berbeda dengan sinetron yang lain, yaitu:
1. Efek atau editan
warna yang dipilih terlihat soft dan backsound juga sangat lembut, tidak ada
yang terdengar seperti berita kriminal atau menyeramkan sekalipun adegannya
kecelakaan.
2. Sikap sopan dan
santun yang dicontohkan sangat terasa di kisah ini, bagaimana sikap Jasmine dan
Rafa terhadap orangtua dan tetangga, bagaimana mereka di sekolah saling bantu
membantu sesama teman.
3. Nada
berbicaranya juga sangat terdengar lembut, tidak ada membentak dan membully,
tidak ada adegan ekspresi benci yang terlihat diwajah pemainnya.
4. Tidak ada sikap
kekerasan atau penyiksaan antara sesama aktor, walaupun jelas-jelas
menceritakan cinta segitiga tapi tidak terselipkan iri dan dengki serta
menjatuhkan posisi orang lain.
5. Kehangatan yang
terasa antara rekan kerja, saling membantu dan kerjasama. Tidak ada kesan menjatuhkan dan bersaing tidak
sehat.
6. Kisah asmaranya
juga dikemas begitu apik, tak menggunakan gombal-gombalan yang diumbar atau keromantisan
lebay, tapi tetap terkesan romantis dan elegan.
Nonton beberapa minggu saja sudah
dapat positifnya, apalagi nonton dari awal pasti sudah ikutan baper seperti
yang penggemar yang lainnya. Salut dan bangga dengan Net Tv yang sudah menyungguhkan
tontonan yang layak untuk dinikmati masyarakat (walaupun hanya nonton beberapa
episode saja). Berharap akan ada juga ide-ide
dari yang lainnya untuk menciptakan tontonan yang memang layak untuk dikosumsi
masyarakat dan berdampak positif bagi setiap penikmatnya.