Judul: Beat of the Second Chance
Penulis: Zachira
Indah
Penerbit: Grasindo
Terbit: September
2016
Tebal buku: 250
lembar
Dulu mereka tidak
percaya lagi pada mimpi. Dulu mereka menyerah dengan keadaan. Tapi sebuah
pertemuan memercikkan harapan keduanya untuk membalikkan keadaan. Yang mereka
butuhkan hanya kesempatan.
Sebuah kesempatan
kedua.
****
Galang, seorang
mantan drummer Three Notes yang terpaksa berhenti dari dunia musik yang telah
melambungkan namanya karena kehilangan satu kakinya dalam kecelakaan. Galang
harus berjuang hidup dengan segala sikap pesimisnya dalam memandang dunia.
Nessa, dokter muda
yang terlahir dari keluarga yang kaya namun masih merasa ada yang kurang akan
perjalanan hidupnya. Walaupun sudah tentu akan mewarisi rumah sakit keluarga di
Melbourne tapi Nessa merasa harus melakukan suatu hal yang benar-benar masih
menganjal hatinya selama ini.
Pada akhirnya kedua
insan itu dipertemukan di tempat bermulanya kisah Nessa menjadi fans Galang 2
tahun lalu dan juga menjadi tempat Galang awalnya menampakkan diri –lagi- pada
keramaian setelah lama sembunyi karena keterpurukkannya. Pertemuannya kembali
dengan Galang membuat Nessa menemukan ide berlian sebelum benar-benar
memutuskan menjadi pewaris rumah sakit keluarga yang sudah jelas idenya itu
ditentang oleh keluarganya. Orangtua mana yang rela anak semata wayangnya di
didik oleh mantan drummer dengan kaki satu pula.
Namun bukan Nessa
namanya jika tidak berhasil merayu Ayahnya untuk memberikan waktu 3 bulan
menyetujui idenya dan akan mundur jika dalam 3 bulan dia akan bosan mengeluti
hobinya itu, seperti yang selama ini dia lakukan, tidak akan pernah betah
sampai 3 bulan dengan hobi yang digelutinya. Akhirnya Nessa berlatih bermain
drum dengan Galang sebagai mentornya. Nessa tidak pernah menyangka bahwa Galang
yang diidolakannya dulu sekarang telah menjadi mentornya, berada dalam ruangan
yang sama setiap harinya dan yang lebih tidak pernah terbesit dalam pikiran
Nessa adalah ternyata Galang sangat galak dan menyebalkan dalam bersikap, tidak
seperti Galang-drummer-nya Three Notes dulu.
Galang juga tidak
pernah menyangka akan menjadi mentor seorang gadis yang 2 tahun lalu pernah
dibantunya masuk ke dalam konser Three Notes melalui backstage dan lebih tidak pernah
terbesit dalam pikiran Galang bahwa gadis ini yang memberikannya pekerjaan dan juga
kaki palsu yang membuat dia bisa seperti merasa orang normal kebanyakan. Takdir
memang tidka bisa ditebak kemana akan membawa kita.
Seiring perjalanan
latihan mereka, takdir juga yang membawa Nessa berjumpa dengan Stanley-anak
musisi jadul- yang mahir dalam bermusik dan juga akan menjadi produser sebuah
band baru Sugar Lime. Takdir juga yang membawa Galang bertemu kembali dengan
vokalis band lamanya-Lola- vokalis yang lebih sekedar teman band bagi Galang,
wanita yang selama ini berusaha untuk dilindungi serta ingin dilupakannya.
Kisah mereka bagaikan terangkai menjadi satu jalan cerita kehidupan, dimana
akhirnya membuka luka lama yang sebenarnya tak ingin di ingat Galang. Membuka
kebenaran yang sebenarnya selama ini tanpa sadar ditutupi oleh Nessa tentang
Ibu semasa masa kecilnya.
Bagaimana karir
Nessa selanjutnya? Bagaimana Galang yang ternyata mulai merasa nyaman dan harus
melindungi Nessa? Bagaimana Stanley yang kemudian mulai mendekati Nessa?
Bagaimana Lola yang masih memiliki perasaan bersalah pada Galang? Bagaimana
kisah keempat insan yang dipertemukan oleh musik inii?
*****************
Aku adalah jenis
orang yang suka menilai dari cover sebuah buku, awal melihat covernya aku
langsung berfikir bahwa ceritanya tentang kisah cinta dalam sebuah band.
Nyatanya aku salah dalam mengartikan covernya.
Novel ini bukan
hanya menceritakan masalah musik tapi lebih kepada cara seseorang mendapat
kebebasan dan kedewasaan dalam menjalani kehidupan.
Setelah membacanya,
Aku memiliki 3 perasaan:
Pertama: Senang. Aku
mendapatkan beberapa ilmu tentang drummer yang selama ini tidak di ketahui.
Dari dulu aku sangat menyukai alat musik ini, selalu takjub sama mereka yang
memainkannya walaupun tak punya niat mengelutinya. Dari novel ini aku mendapat
pengetahuan tentang permainan drum.
Kedua: Salut dan
terbawa emosi ketika Galang harus benar-benar merelakan ketenarannya, hobinya,
tujan hidupnya hanya karena sebuah kecelakaan. Kepada Nessa yang berani
mengambil keputusan, padahal sebenarnya dia sudah tau tanpa susah-susah
berjuang dia sebenarnya telah mewariskan kekayaan keluarganya.
Ketiga: Romantis
yang berbeda. Aku sangat menyukai romantis yang tak terucap tapi tampak.
*yaelaahh Di novel ini romantisnya hanya tampak dari perhatian dan perbuatan
Galang tanpa harus mengungkapkannya, bagaimana Galang yang setia menjadi
pendengar untuk Nessa yang seperti remaja sedang jatuh cinta pada Stanley.
Sikap Galang yang selalu menjadi orang pertama ketika Nessa berkeluh kesah.
Ucapan Galang yang selalu bisa menenangkan Nessa tanpa sedikitpu menyelipkan
kalimat sayang atau cinta.
“Kamu memang
bukan Lola, tapi bukan berarti setelah tiga bulan ini aku akan diam saja
melihatmu menghancurkan diri sendiri. Kamu bilang sejak kamu dipaksa kuliah
kedokteran, kamu kehilangan kebebasan. Dan kamu mengira jalanmu meraih
kebebasan yang kamu inginkan adalah dengan music. Jika music pun akan kamu
campakkan, dengan cara apa kamu mendapatkan kebebasanmu?” (hal.212)
“Nes, aku minta
kamu percaya sama aku. Aku nggak akan menyakiti kamu. O’m here because I care
for you. So, this time….Please, you have to listen to me.” (hal. 207)
See??? Tidak ada
kata-kata cinta nya kan tapi Aku mendapatkan kekuatan Cinta Galang dari
dalammnya.. aaahhhh…Galang
Akhir kata, novel
ini ssecara keseluruhan cocok bagi kamu-kamu yang suka akan jalan cerita yang
berbeda, yang suka sebuah kisah musisi dengan segala masalahnya. Dan satu lagi
sangat cocok bagi kamu yang belum yakin akan passion dalam hidup ini,
tidak ada kata menyerah dalam menjalani hidup ini.
See yaaaa
manteman..